Tentang Kami
Sejarah
Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) resmi berdiri pada 15 Desember 2016 di Jakarta Selatan, bertepatan dengan momentum inspiratif gerhana matahari total pada Maret 2016 yang memicu lahirnya ide pembentukan organisasi ini. Gagasan awal dipelopori oleh Ir. Luluk Sumiarso bersama sejumlah tokoh energi nasional seperti Ir. Nur Pamuji, Dr. Andhika Prastawa, Dr. Oo Abdul Rosyid, Ir. Todo Simarmata, dan Arya Rezavidi, MEE, PhD. Mereka menyadari perlunya wadah resmi yang mempertemukan pembuat kebijakan, pelaku industri, pakar, hingga pengguna energi surya untuk mempercepat pemanfaatan energi matahari di Indonesia. Legalitas AESI diperkuat melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0001645.AH.01.07 Tahun 2018, yang mengukuhkan perannya sebagai organisasi strategis di sektor energi terbarukan.
AESI memiliki visi menjadi platform strategis nasional yang efektif untuk menghubungkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, pelaku industri, peneliti, akademisi, hingga komunitas pengguna dalam mempercepat pemanfaatan energi surya sebagai salah satu sumber utama pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor dan prinsip keberlanjutan, AESI berperan lebih dari sekadar sumber alternatif, yakni sebagai solusi jangka panjang untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian energi bangsa.
Sebagai bagian dari komitmen dalam agenda transisi energi nasional, AESI secara aktif menginisiasi, mengawal, dan mengembangkan berbagai program untuk memperluas kontribusi energi surya dalam bauran energi nasional baik dari sisi kapasitas terpasang maupun kualitas operasional. Tidak hanya fokus pada teknologi dan infrastruktur, AESI juga menjalankan langkah strategis dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan kompetensi teknis di bidang energi surya. Dengan menggalang sinergi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga riset, dan masyarakat, AESI bertekad memastikan pemanfaatan energi matahari yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak nyata bagi masa depan energi Indonesia.
AESI aktif menyelenggarakan forum lintas sektor, menginisiasi proyek ercontohan, serta berperan dalam penyusunan kebijakan transisi energi. Seluruh kegiatan diarahkan untuk mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada 2060, sekaligus menciptakan sistem energi yang bersih, mandiri, dan inklusif bagi masa depan bangsa














Menjadi wahana yang efektif bagi para pemangku kepentingan dalam usaha mewujudkan energi surya sebagai salah satu sumber untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan.
Berperan aktif dan konsisten dalam pengembangan energi surya di Indonesia untuk meningkatkan peran energi surya dalam bauran energi nasional, dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan, serta membangun kapasitas sumber daya manusia nasional untuk mewujudkan upaya tersebut.
Struktur
AESI memiliki struktur dengan 3 dewan terpisah sebagai berikut:
Dewan Pengurus
Dewan Pakar
Dewan Eksekutif
Dengan tugas masing-masing sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Kepengurusan AESI pertama disahkan pada April 2018, dan periode kepengurusan berikutnya dimulai di April 2021 – dengan masa jabatan 3 tahun.




